5.6.10

INDEPENDENSI DOKTRINASE

Setiap manusia memiliki pemahaman berbeda-beda dengan sumber yang berbeda-beda. Banyak diantara kita memperdalam apa yang kita anggap benar. Proses pembelajaran sebenarnya adalah salah satu cara kita untuk menyerap ide-ide dari sumber yang kita pelajari tersebut. Bukankah hidup itu melewati jutaan konsepsi yang sangat beragam?

Mari kita sebut saja sumber-sumber yang Anda pelajari itu sebagai media. Kitab suci juga media toh? Hampir di setiap media besar yang kita serap saat ini memiliki unsur persuasif, bahkan terkadang melebihi batas-batas rasio kita. Nah yang ini pasti bikin panas otak deh! Memihak pada sebuah ideologi tertentu. Dari situ jutaan aksi akan terlihat melalui tindakan dari (mari kita sebut saja) median.

Oke! Buat Anda-anda semua selayaknya sudah siaga dengan apa yang Anda perdalam saat ini.

Indoktrinase / proses penancapan suatu paham tertentu terhadap median adalah hal yang lumrah saat ini. Narasumber tak ayal memberikan data-data fakta kontroversial yang akurasinya tentunya berasal dari rasio narasumber sendiri.

Mungkin ini patut dijadikan contoh:

"Apakah Anda siap jika Anda tahu bahwa iman dari sebuah agama yang Anda anut selama ini adalah sesuatu yang salah?"

Apa jawaban dari hati kecil Anda?

Tanpa menghakimi satu ideologi apapun, tulisan saya ini sebagai salah satu ajakan untuk Anda agar belajar memilah-milah apapun yang Anda pelajari. Lepas dari belenggu doktrin yang mengarah pada tindakan-tindakan yang tidak baik.

Sekali lagi, apa jawaban dari hati kecil Anda?